Rabu, 23 Februari 2011
MUDAHNYA MENGGAPAI HARAPAN
Sehari-hari setiap detik dalam kehidupan Saya, Anda, Kita dan Mereka tentu telah pernah berdo’a dan selalu berdo’a, “Tiada Hari Tanpa Do’a”, gitu kira-kira Motto Hidup Manusia sebaiknya ya?. Memohon kepada Allah ; agar sukses, agar diberi rezeki yang banyak, diberi kemudahan dalam setiap urusan, dipanjangkan umur dan diberi kesehatan serta ditetapkan iman banyak lagi permintaan yang dimohonkan kepada Allah. Sejak pagi ketika bangun tidur, ketika keluar dari rumah, ketika memulai suatu pekerjaan, laki-laki, perempuan, tua, muda, remaja hingga anak-anak selalu berdo’a.
Para orang tua berdo’a untuk anak dan keturunannya, sang anak mendo’akan ayah dan ibunya, suami berdo’a untuk keluarganya begitu pula sang istri berdo’a untuk suami dan anaknya.
Tapi ingat lho kita juga harus berusaha jangan cuma hanya berdo’a aja, mang ada beras turun langsung dari langit, mang ada duit langsung blek… jatuh di depan sejadah, mang ada cewek cantik lagi shalehah langsung hadir di depan rumah (kalo berdo’a minta jodoh ya…) tentu enda khaan???… yah harus usaha lahh. Tapi ati-ati juga nanti kejebak pada kesombongan, “ini nih murni hasil kerja keras gua”, katanya dengan bangga memamerkan mobil baru hasil dari bonus kerja karena telah melampaui target pemasaran, berkat kerja kerasnya selama ini, tau dari hasil lobby proyek.
Mungkin kita perlu dengan bijak mengisi kehidupan ini, hendaklah kita selalu mengharap dibimbing dan diiringi oleh Allah. Begitu pentingkah do’a dalam kehidupan kita? Yakin dan seyakin-yakinnya jawablah dengan kata “YA”. Memang do’a adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia, tanpa do’a ketika melakukan suatu perbuatan manusia bisa dikategorikan sebagai orang-orang yang sombong (Emang kita yang menentukan suatu keberhasilan), sedang do’a saja tanpa usaha adalah sia-sia, karena do’a pada hakekatnya adalah wujud komunikasi antara hamba dengan Al khaliq penciptanya.
Permintaan dan permohonan dipanjatkan oleh orang-orang yang merindukan keterpisahan dari keadaan yang terjadi sekarang menjadi sesuatu yang lebih baik dimasa datang, Do’a mampu menghasilkan kekuatan-kekuatan yang maha dahsyat. Energi do’a mampu melambung ketingkat yang tertinggi, menembus langit ke aras Rabbul Ijjati di dalam kesempurnaan, membelah gunung dan samudra, melintasi benua dan bahkan menembus ruang dan waktu, yang terpisah oleh daerah dan negara, bahkan orang-orang yang terpisah alam dengan kita orang-orang terdahulu dan orang-orang yang akan datang, mampu ditembus oleh yang namanya do’a, di dalamnya terdapat semua kebutuhan manusia baik itu materil maupun non materil, kebutuhan jasmani dan rohani, bahkan do’a dapat memenuhi segala kebutuhan manusia dunia dan akhirat kelak.
Yah . . , kalau memohon, kalau meminta mbo ya …yang logislah, kira-kira dapat ditindaklanjuti dengan perbuatan nda dan logis menurut akal fikir, bukan meminta sesuatu yang mustahil apalagi dengan cara ngotot (itu lho pake perantara dedemit tau dedengkot kalee.. biar cepat kabul katanya), Do’a adalah rentangan kehendak dan hasrat manusia, pemantapan tiang-tiang agama, pelestarian kehendak dan aqidah suci manusia, “maka itu jangan dikotori ya…”dengan media yang macam-macam itu loh.
Minta aja sekedar keperluan hidup, bukan keperluan yang diada-adakan dan bukan pula mengada-ada. Ia bukanlah kesendirian, tetapi suatu kesatuan antara hasrat, kemungkinan dan kenyataan.
Siapakah yang seharusnya berdo’a ? Mereka adalah orang-orang yang dengan segenap potensi yang ada, dengan penuh rasa cinta dan keguncangan serta kelembutan, penuh harap dalam ketidak mampuan, mengharapkan sesuatu yang tidak ada agar menjadi kenyataan.
Aku jadi teringat bahwa ; Allah telah mengajarkan kepada kita dalam KitabNya yang agung sebuah cara meminta “Berdo`alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Al A’raf 55)
Nah tuh kan sudah aku bilang kalo meminta kepad Sang Pencipta “minta yang wajar jangan mengada-ada, Allah tidak suka orang yang melampaui batas”
Sumber hakiki dalam segala keberhasilan manusia adalah kehendak dan ridha Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Memiliki Segala Sesuatu. Dialah pemilik segala kekuasaan, yang menciptakan dan menyediakan segala kebutuhan baik di langit maupun di bumi dan pada diri manusia sendiri yang diperlukan guna pencapaian segala keberhasilan. Untuk itu kita wajib dan selalu memohon kepada Nya, agar dianugerahi keberuntungan. sebagaimana Allah telah berjanji ”Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (Al Ghafir : 60)
Sungguh sebuah kesempatan emas bagi kita, hal ini dipertegas pula oleh Kekasih Allah Muhammad SAW sesuai dengan sabdanya yang diriwayatkan oleh imam Tarmidzi” Tiap muslim di muka bumi yang memohonkan suatu permohonan kepada Allah, pastilah permohonannya dikabulkan oleh Allah, selama ia mendo’akan hal yang tidak membawa kepada dosa atau memutuskan kasih sayang” Karena itulah Rasul mengatakan do’a sebagai tulang punggung ibadah yang akan memberi manfaat pada orang yang berdo’a.
Nah saudara-saudaraku sekalian. Kapan kita mulai berdo’a ? hendaknya do’a dilakukan sebelum atau pada saat akan memulai pekerjaan dan perbuatan, bermohonlah terlebih dahulu kepada Allah, kemudian berulah kita melalukan suatu usaha, keduanya do’a dan usaha harus dilakukan dengan seimbang. Lakukan apa yang kita mohon kepada Allah dengan usaha yang sungguh-sungguh, ketika memohon diberi ilmu yang bermanfaat, maka iringi dengan kesungguhan mencari ilmu, melalui proses belajar, berfikir, membaca, menulis, melakukan penelitian dan pengamatan, bereksperimen dan lain sebagainya.
Sungguh tidaklah mungkin sesuatu kita dapatkan dengan tiba-tiba walaupun ada pengeculian untuk orang-orang tertentu yang menjadi pilihan orang-orang yang sudah tidak memiliki hijab dengan Allah, orang-orang yang dikasihi dan mengasihi Allah. Bagi kita cukuplah dilakukan dengan usaha.
Demikian pula halnya, jika ingin mendapatkan rezeki yang banyak, maka barengilah do’a dengan berkerja keras dan bekerja cerdas. Buatlah persiapan, tetapkan kepastian tujuan tentang target yang ingin dicapai, optimalkan segala potensi diri, lakukan lebih banyak hal-hal baik yang harus dilakukan, jalin kerjasama, perluas hubungan, ciptakan silturrahmi (networking lah ...), semua ini adalah sebab dari usaha agar berhasil memperoleh rezeki yang banyak dan bermanfaat.
Maka dari itu berdo’alah selalu sebelum dan ketika sedang melakukan pekerjaan sebagaimana yang diperingatkan Allah dalam surat Jum’ah ayat 10 : ”Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
Enak toh... Sedap toh... hanya dengan mengingat Allah banyak-banyak kelak kita menjadi orang yang beruntung, ini janji Allah lhoo... bukan janji manusia, bukan janji siapa-siapa.
Ok ... saudara-saudara, para kaum kerabat dan handai tolan sekalian siapa yang ingin beruntung, tidak sia-sia dalam hidup dan sukses dalam hidup segeralah berdo’a, berdo’a dan berdo’a serta berusaha.
Langganan:
Postingan (Atom)