Setiap kali aku pulang liburan sekolah anakku selalu merengek minta dibawa main ke pantai kebetulan Kota ku Kota Pulau dikelilingi laut, jadi tidak sulit untuk pergi ke pantai, hanya butuh waktu 10 menit nyampai dech..., tapi niat itu sulit terwujud, baru ketika aku akan pergi ke Bogor tempatku sekolah seminggu sebelum keberangkatanku, kusempatkan untuk ke Pantai Amal satu-satunya tempat rekreasi pantai di Kota Ku, tapi sayang aku hanya bisa pergi denganUmi dan anakku yang bungsu Memeh panggilannya sebenarnya nama lengkapnya Fatimah Safira, sementara dua orang anakku lagi Rizqi Iqbal dan Fiqri Aulia Ghiffari enda ikut.
Aku dan Memeh asyik main air di pantai sementara Umi hanya memandang dari kejauhan, istriku ini nda mau ikut main air di pantai, "panas" katanya, mungkin takut kulitnya hitam terbakar matahari kaleee. begitu asyiknya Memeh bermain sambil mencari kulit kerang dan klomang untuk oleh-oleh abang-abangnya dirumah, dalam bathinku berdo'a "semoga anak-anakku kelak menjadi orang yang peduli dan mau berbagi dengan sesama" Ternyata laut sangat berarti bagi anakku mampu memberikan kebahagiaan, memberikan kedamaian bagiku dan membuat aku kembali kemasa laluku.
Pantai dan Laut seolah-olah tidak pernah lepas dari kehidupanku, karena tempat tinggalku masih bersinggungan dengan air laut, bahkan beberapa kali pula laut ini hampir merenggut nyawaku, aku pernah lemas tak berdaya karena kelelep ketika baru belajar berenang, syukur dapat tertolong rupanya janji Allah belum sampai, ketika dah pandai berenang akupun pernah celaka hampir patah bahuku ketika lompat dari jembatan, dan banyak lagi peristiwa hidupku terukir di laut. Bahkan ketika aku dilahirkanpun menurut cerita ibuku saat itu abahku sedang pergi ke laut, dan sekarangpun tempat kerjaku Universitas Borneo tidak jauh dari laut. Sungguh banyak peristiwa dan pelajaran yang aku terima dari laut.
Sebagai sebuah negara yang terdiri dari pulau mungkin sudah sebaiknya kita menjaga laut dan isinya, yang selama ini terlupakan oleh kita jadikan dia sebagai sumber kehidupan, sumber inspirasi dan kedamaian, walaupun sesekali juga mengancam, tapi itu hanyalah sebuah keseimbangan, ada bahagia ada sengsara, ada pasang ada surut, ada kiri dan ada kanan. Semua yang terdapat di muka bumi diciptakan Allah saling berpasang-pasangan sebuah anugrah tentunya, sehingga manusia sebagai khalifah di bumi dapat tumbuh dan berkembang, saling menerima dan memberi, serta saling kasih sayang niscaya kedamaian pun akan mudah dijelang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar